Tentang gizi






Akibat Gaya Hidup yang Tidak Menerapkan Gizi Seimbang

Menerapkan gaya hidup dengan gizi seimbang tentunya memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, banyak hal-hal negatif yang akan terjadi pada tubuh jika kita tidak menerapkan gizi seimbang, beberapa di antaranya:

 1. Berisiko mengalami obesitas

Saat seseorang tidak makan-makanan dengan gizi seimbang dan melakukan gaya hidup tidak sehat, salah satu risiko yang patut diwaspadai adalah obesitas. Dikutip dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), obesitas adalah gangguan akibat dari penumpukan lemak berlebih yang disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Ketika seseorang mengalami obesitas, akan banyak gangguan penyakit lain yang akan ia alami, beberapa di antaranya; sleep apnea, kanker payudara, penyakit kandung empedu, varises, stroke, diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung, dan lain sebagainya.

 2. Memiliki risiko terlalu kurus

Ada juga individu yang terlalu ketat mengontrol asupan gizinya sehingga tidak memerhatikan zat gizi lainnya dan mengakibatkan tubuh yang terlalu kurus. Hal ini juga bisa menyebabkan gangguan penyakit lain seperti mudah terkena infeksi dan hilang konsentrasi.

3. Berisiko mengalami gangguan pencernaan

Bayangkan jika kamu jarang makan buah dan sayur, dan lebih banyak makan-makanan berminyak, tentunya gangguan yang akan muncul adalah gangguan pencernaan. Pada dasarnya, tubuh memerlukan asupan serat dan vitamin agar pencernaan lancar dan sehat.

 4. Mengalami gangguan konsentrasi

Tahukah kamu, saat tubuh tidak mendapatkan asupan gizi seimbang, hal yang bisa ditimbulkan adalah gangguan konsentrasi saat kita beraktivitas. Salah satu penyebabnya, adalah penyakit anemia akibat dari kekurangan zat besi.

Anemia berdampak buruk tak hanya pada gangguan konsentrasi tetapi juga penurunan imunitas, kebugaran, dan produktivitas seseorang.

 5. Anak mengalami stunting atau gizi buruk

Stunting menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) merupakan sebuah gangguan tumbuh kembang yang





0 Komentar